Koalisi Pelajar: UN Pacu Semangat Belajar


INILAH.COM, Jakarta - Pro dan kontra penghapusan ujian nasional (UN) terus bergulir. Bagi Koalisi Pelajar Indonesia (KPI) keberadaan UN sangat dibutuhkan karena dapat memacu semangat belajar.

"Menjelang pelaksanaan UN, energi peserta didik untuk belajar meningkat drastis. Bahkan tidak jarang siswa yang rela ikut bimbingan khusus. Ini fakta dari dampak positif pelaksanaaan UN," kata Koordinator KPI Ahmad Syauki dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (6/1).
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), terdiri dari Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan gabungan OSIS Sekolah dan Madrasah Indonesia. Pendapat senada juga diungkapkan Ketua OSIS Sekolah Unggulan al-Nahdlah Islamic Boarding School Lutfi Mafatih.
Syauki menjelaskan, kultur masyarakat kita ini masih menghendaki pemaksaan dalam kemajuan. Belajar pun, harus ada instrumen pemaksa agar siswa dapat membaca dan mengusai pengetahuan. Dan UN, jelasnya, berfungsi efektif sebagai instrumen pemaksa belajar yang efektif.

Kendati demikian, di samping pelaksanaan UN, KPI mendesak Pemerintah untuk terus bersungguh-sungguh meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan perbaikan sarana prasarana pendidikan. Selain itu, peningkatan mutu dan kesejahteraaan pendidik, serta pemberian beasiswa dan kemudahan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa tanpa diskriminasi.
"Pemerintah harus menjamin keadilan dalam layanan pendidikan, khusunya bagi kalangan miskin dan yang terpinggirkan. UN harus juga diarahkan sebagai sarana pemetaan untuk mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional", terang Ketua IPNU Aliyatul Himmah.
Mengenai adanya penolakan sebagian masyarakat terhadap pelaksanaan UN, KPI menghimbau untuk bersikap realistis. Mengingat persiapan UN 2010 sudah berjalan dan fakta adanya dampak positif UN harus menjadi pertimbangan.
"Para pemangku kepentingan pendidikan juga butuh kepastian mengenai kalender pendidikan yang harus dijalankan. Tidak bisa seenaknya merubah di tengah jalan yang akhirnya mengorbankan peserta didik. Akibatnya sistem pendidikan menjadi kacau", jelasnya.
Koalisi Pelajar: UN Pacu Semangat Belajar
Untuk itu, KPI meminta agar UN tetap dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi pembelajaran namun tidak dijadikan satu-satunya penentu kelulusan. Tahap akhir dari suatu proses, menurut KPI, termasuk proses pendidikan harus ada evaluasi. "Hal tersebut penting untuk mengetahui kualitas pendidikan", tandas Aliyah. [jib]

0 Komentar: